Minggu, 19 Juni 2011

keselamatan dalam berenang

Pendidikan keselamatan adalah suatu jenis pendidikan yang menelaah tentang penanggulangan, pencegahan, dan penghindaran terhadap terjadinya kecelakaan dan cedera. Hal ini bertujuan untuk keselamatan pribadi, orang lain, dan harta benda.

Selamat, artinya terhindar dari bencana, marabahaya, kecelakaan, atau tidak mendapat hambatan dan gangguan fisik. Kecelakaan dapat terjadi di mana saja, seperti di jalan raya, di tempat bermain, di tempat olahraga, di rumah, di tempat tamasya, di pantai, di laut, di sungai, atau di kolam renang.

Oleh sebab itu, kita hendaknya mencegah atau menghindari kecelakaan. Hal ini dilakukan karena mencegah lebih baik daripada mengobati. Kecelakaan di dalam air banyak penyebabnya.

Beberapa penyebab kecelakaan di air, khususnva di sungai atau di kolam renang adalah faktor keteledoran manusia. Hal ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman, keterampilan, kehati-hatian, lalai atau lengah, ceroboh, atau keadaan fisik dan mental yang kurang sehat.

Bahaya-bahaya yang sering terjadi di sungai atau kolam renang antara lain disebabkan sebagai berikut.
a. Tidak melakukan pemanasan (warming up) sebelum latihan berenang.
b. Tidak mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Tidak menguasai teknik berenang yang baik.
d. Terlalu lelah atau terlalu lama berenang.
e. Belum sarapan (makan) sebelum latihan renang.
f. Terlalu dekat waktu makan dengan waktu berenang (sebaiknya 2 jam sebelum berenang harus sudah makan).
g. Sarana dan prasarana kolam yang kurang memadai, dan lain sebagainya.

Berbagai macam kecelakaan atau cedera yang sering menimpa seorang siswa atau atlet yang sedang berenang dikolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Kejang-kejang otot (kram), seperti otot tungkai/kaki, otot lengan, dan otot perut.
b. Keseleo persendian, pergelangan kaki (engkel joint), persendian dengkul (knee joint), persendian bahu (solder joint), pergelangan tangan (wrist joint), dan tulang belakang.
c. Luka, baik luka dalam maupun luka luar yang diakibatkan oleh benturan dengan sesama perenang, alat pemisah kolam, dan sisi kolam (dinding) atau lantai kolam (jika dangkal).
d. Pingsan akibat kelelahan.
e. Tidak dapat berenang sehingga terlalu banyak minum air kolam. Penyebab lainnya, terutama penyakit yang diderita atau yang tidak terduga lainnva.

Hal yang harus diperhatikan agar terhindar dari kecelakaan saat berada di kolam renang, antara lain sebagai berikut.
a. Lakukan pemanasan yang cukup (waming up) sebelum latihan berenang.
b. Mematuhi peraturan dan tata tertib di kolam renang.
c. Menguasai salah satu reknik berenang atau minimal teknik mengapung di air.
d. Melakukan sarapan atau makan minimal 2 jam sebelum latihan berenang.
e. Menggunakan peralatan berenang yang baik.
f. Berhati-hati jika memiliki kelainan fisik yang berbahaya. .
g. Menghindari latihan renang yang berlebihan atau terlalu lelah.

ada pun,,:
A. KESELAMATAN DI AIR

Hal yang mendasar dalam kegiatan pembelajaran aktivitas air agar tidak terjadi kecelakaan maka usaha-usaha pencegahan, kewaspadaan dan antisipasi perlu ditekankan dalam kegiatan pembelajaran pada siswa. Hal ini harus ditekankan kepada siswa, baik saat belum berada di air atau bahkan saat di dalam air. Kemampuan untuk mengapung, meluncur, berputar haluan, terjun, menekuk tubuh, menyelam, timbul, dan berputar di tempat dalam keadaan tanpa berat dapat membawa kesenangan tersendiri untuk merasa nyaman di air bagaikan merasa di rumah sendiri. Kemampuan itulah yang harus dikuasai sebelum belajar renang.

Pada umumnya, orang yang dapat mengatasi berbagai kondisi di air akan lebih aman dari pada orang yang tidak dapat berenang. Namun demikian, bukan berarti seoraang perenang tidak dapat tenggelam. Bahkan perenang terbaik sekalipun akan menghadapi kesulitan dalam situsi dimana dirinya cidera atau sangat lelah sehingga dapat tenggelam..

Keselamatan jiwa anak merupakan faktor utama yang perlu diperhatikan oleh guru. Untuk itu, sejak awal kepada siswa harus diajarkan tata cara memasuki daerah kolam renang/danau/sungai/lingkungan yang dituju. Baik aturan oleh guru maupun peraturan lingkungan kolam. Ketakutan yang berlebihan terhadap air tidak ada gunanya, tetapi rasa segan terhadap hukum-hukum fisik yang mengatur air tersebut sangat diperlukan. Hati-hati merupakan kunci dari keselamatan, berikut hal-hal yang harus diperhatikan dalam aktivitas di air:

1.
Jangan berenang sendirian. Aktivitas di air perlu di dampingi seseorang untuk dimintai pertolongan dalam keadaan darurat.
2.
Kenali daerah di mana akan melakukan aktivitas di air, seperti kedalaman air karena bahaya-bahaya tersembunyi tidak terlihat dari atas permukaan air.
3.
Jangan memasukkan sesuatu/makanan di mulut sewaktu berenang. Pola pernafasan dalam renang memerlukan kerongkongan dan mulut yang kosong.
4.
Hindari makan besar dalam rentang satu jam sebelumnya untuk melakukan aktivitas renang.
5.
Jangan berlari-larian, dorong-dorongan atau kuda-kudaan di tepi kolam. Daerah pelataran kolam biasanya basah, licin, dan kecelakaan dapat dengan mudah terjadi.

Untuk membantu berlatih akitivitas air khususnya pembelajaran renang dibutuhkan alat-alat, seperti: papan pelampung (kickboard), sabuk pelampung (float belt), pelampung kaki (pull buoy atau leg float), masker (Mask), snorkel, kacamata renang (goggles), penjepit hidung (noseclip), sepatu katak (fins) dan kaos kaki, stopwatch, dan sebagainya. Dari beberapa alat tersebut yang dominan dan dipergunakan untuk berlatih yaitu; kacamata renang, papan pelampung, fins dan pelampung kaki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar